Thursday, February 14, 2013


Provinsi Maluku
Rafael Deo 5B/24


 

Daftar Isi Artikel:


*    Sejarah Provinsi.................................................................................3
*    Pakaian Adat.......................................................................................4
*    Makanan Khas.....................................................................................5
*    Adat Istiadat........................................................................................7
*    Tarian Daerah.....................................................................................8
*    Tempat Wisata.................................................................................10






Sejarah Provinsi
          Provinsi Maluku, yang dikenal secara international dengan sebutan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Provinsi ini adalah sebuah kepulauan. Secara historis, Provinsi Maluku terdiri dari kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kepulauan tersebut. Nama Maluku diambil dari kata Al Mulk yang berarti tanah raja-raja. Daerah ini dinyatakan provinsi bersama 6 provinsi lain hanya 2 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun secara resmi, pembentukkan provinsi ini terjadi 12 tahun kemudian (1957) bedasarkan Undang-Undang Darurat  Nomor 22 tahun 1957 yang kemudian di ganti menjadi undang-undang tahun 1958. Moto Provinsi Maluku adalah “SIWALIMA” yang berarti milik bersama. Di lambang provinsi tersebut yang berbentuk perisai bersudut tiga itu terdapat gambar lukisan daun sagu, daun kelapa, mutiara, pala, cengkih, tombak, gunung, laut, dan perahu. Sagu melambangkan sumber kehidupan dan makanan pokok daerah Maluku. Kelapa adalah hasil bumi Maluku. Mutiara merupakan hasil alam khas Maluku. Tombak merupakan lambang dari sikap ksatria dan gagah berani. Gunung merupakan simbol kekayaan hasil hutan yang melimpah. Laut dan perahu adalah simbol persatuan dan kesatuan yang abadi. Jumlah pucuk daun kelapa adalah 17, melambangkan tanggal 17, jumlah butir mutiara adalah 8, melambangkan bulan 8 (Agustus), dan jumlah pucuk daun sagu adalah 45 melambangkan tahun 45 (1945). Semua itu melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.  Tanggal 19 Agustus adalah hari jadi provinsi ini. Lalu pada tanggal 4 Oktober 1999, sebagian wilayah provinsi ini dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara.



Pakaian Adat
          Baju Cele berasal dari Ambon, Maluku. Baju Cele biasa diggunakkan pada saat perayaan adat seperti pelantikan raja, pesta negeri, dll. Baju Cele dikombinasi dengan kain pelekat yang dinamakan Kain Salele. Pemakaian sarung ini ada di luar untuk melapisi baju yang ada di dalamnya. Warna sarung ini juga harus seimbang dan juga serasi. Pakaian ini dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh juga pakai selop. Juga memakai konde. Konde ini memiliki tusukan yang disebut dengan haspel. Haspel yang terdapat di pakaian ini biasanya terbuat dari emas atau perak. Baju Cele juga bermotif kotak-kotak kecil atau garis-garis geometris.


Makanan Khas
Papeda
          Papeda atau bubur sagu adalah makanan khas Maluku yang terbuat dari sagu. Papeda sering disantap dengan kuah kuning yang berasal dari Ikan Mubara dan Ikan Tongkol dan juga dibumbui kunyit dan jeruk nipis. Mula-mula, pohon sagu dipotong, lalu bonggolnya diperas hingga keluar sari pati. Dari sari pati ini kita memperoleh tepung sagu murni yang bisa kita olah. Tepung sagu ini disimpan dalam alat yang bernama “Tumang”. 
Asida
          Asida terbuat dari tepung terigu, gula merah, mentega, dan bubuk kayu manis yang dicampur dengan sedikit kapulaga. Makanan ini juga dinikmati oleh beberapa negara di Afrika seperti Libia dan Sudan.



Sambal Pepaya
            Sambal ini terbuat dari bahan dasar yaitu Pepaya yang diolah bersama bawang merah, bawang putih, lengkuas, lada, garam, dan terasi. Pengolahannya pun lebih mudah daripada sambal yang lainnya. Ciri khas dari sambal ini memiliki rasa yang lebih nikmat dan rasanya pun tidak terlalu pedas.
Ikan Asar
          Ikan ini gampang ditemui sebagai jajanan di kota Ambon. Ikan ini lebih enak dimakan dengan nasi dan Colo-colo (bukan klub bola dari Chile). Galala, Ambon adalah salah satu tempat dimana kita bisa membeli jajanan ini.




Adat Istiadat
Pukul Sapu Lidi
          Pukul sapu lidi adalah tradisi yang dipertontonkan setiap tanggal 7 syawal (kalender Hijriyah) di Maluku Tengah. Tradisi ini bertujuan untuk mengenang keberanian para kapiten dalam perang melawan penjajah dari Belanda. Peserta duel ini dibagi dalam 2 kelompok yang terdiri dari masing-masing 15 orang. Para peserta bergantian menyabet tubuh lawannya dengan lidi Pohon Enau mengikuti alunan musik gendang. Meski banyak darah bercucuran, tidak ada yang mengaku sakit setelah duel ini. Tradisi duel ini pertama kali dimainkan oleh para kapiten saat masa penjajahan Belanda. Ukuran lidi tersebut pada pangkal sebesar 0.5 cm dan bonggolnya selebar 3-5 cm dan yang panjangnya sekitar 1-1.5 m.
Satu Panggil Satu
          Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Seram untuk menyambut dan mengawali bulan suci, Ramadhan. Tradisi ini sudah menjadi warisan dari leluhur mereka yang kebanyakan beragama Islam. Sejak hari masih subuh, warga melakukan saling panggil untuk mencicipi makanan dan minuman yang telah disiapkan di rumah masing-masing.
Tarian Daerah
Tari Cakalele
          Tari yang paling terkenal di Maluku adalah Tari Cakalele atau biasa disebut tari perang. Tari ini biasanya diperagakan oleh para pria dewasa sambil memegang perisai dan tombak.  Sedangkan wanita dewasa memegang sapu tangan. Beberapa sumber menyatakan tari ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur mereka yang merupakan pelaut. Para penduduk asli dapat merasakan kehadiran arwah leluhur mereka saat tari in ditampilkan.
Tari Katreji
          Tarian ini adalah tarian percampuran budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Tarian ini sering ditampilkan saat acara ramah tamah, pesta perkawinan, upacara adat, dan hari-hari besar. Di tarian ini adalah tari berpasang-pasangan pria dengan wanita. Tari ini juga menggambarkan pergaulan anak muda. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola ritme musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Selain Katreji, pengaruh barat lainnya  yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya dilakukan orang Maluku pada saat pesta perkawinan dan dilakukan setiap anggota pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda.
Tari Bambu Gila
          Bambu Gila adalah suatu tarian yang berasal dari permainan rakyat Maluku Tengah. Tarian ini adalah permainan tradisional yang biasanya dipertunjukkan para pemuda desa pada acara-acara tertentu. Pemain Bambu Gila harus mempunyai fisik yang cukup kuat karena harus bergerak dengan lincah seseuai arah yang diminta pawang permainan dengan bambu panjan. Permainan ini hampir punah.
Tari Saureka-Reka
          Tari Saureka-Reka adalah tarian tradisional dari Maluku yang mempertunjukkan kelincahan kaki menginjak bagian tengah dari empat bilah pelepah pohon Sagu yang dipukul sebagai alunan musik dalam tarian. Pelepah ini dipukul mulai dari tempo lambat hingga cepat. Tarian ini adalah tarian yang dilakukan dalam penyambutan para tamu kehormatan pada acara-acara Negeri/Desa di Maluku Tengah.
Tempat Wisata
Pintu Kota
Pintu Kota terletak di Desa Airlouw, Pulau Ambon. Kita dapat melihat panorama Teluk Ambon dengan adanya lubang yang berbentuk hampir persegi empat yang ada di kaki batu karang yang menjorok ke laut. Lubang ini yang kita kenal sebagai Pintu Kota karena seperti gerbang selamat datang kepada turis-turis yang hendak berwisata ke Pulau Ambon. Objek wisata ini dapat di capai 30 menit dari Kota Ambon.
Pantai Ngur Sarnadan
          Pantai Ngur Sarnadan (Pantai Pasir Panjang) terletak di Tual, Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara. Pantai ini adalah pantai yang menakjubkan dengan pasir putihnya yang sangat panjang dan lembut seperti tepung. Mata pasti tidak tahan melihat pantai ini di siang hari karena memancarkan sinar yang menyilaukan . Orang pasti tergoda untuk mengambil pasirnya dan membawa pulang. Pantai sepanjang 3 km ini mempunyai pasir yang sangat halus. Kita menginjak tanpa tenaga pun cetakan telapak kaki kita kelihatan.

Sekian Tentang Maluku

provinsiindonesiamaluku.blogspot.com