Provinsi Maluku
Rafael Deo 5B/24
Daftar Isi Artikel:
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sinta/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Sejarah Provinsi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiABcHUdTrCbFhMrrlm6Q9JWsunKwxN4kP0x6jMGTSAxrlUwQn0kRcTjP1hnrwNdbAYm2ntf8qGiFHuP6xuFq4AS6SgKOi-eDicHqDeJJBq50_ag5bpTuA-QEbCAoeB8CvNT1r4IyoThuYw/s1600/siwa5.jpg)
Provinsi Maluku, yang dikenal secara
international dengan sebutan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di
Indonesia. Provinsi ini adalah sebuah kepulauan. Secara historis, Provinsi
Maluku terdiri dari kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kepulauan tersebut.
Nama Maluku diambil dari kata Al Mulk yang berarti tanah raja-raja. Daerah ini
dinyatakan provinsi bersama 6 provinsi lain hanya 2 hari setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Namun secara resmi, pembentukkan provinsi ini terjadi 12
tahun kemudian (1957) bedasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 22 tahun 1957 yang kemudian di ganti
menjadi undang-undang tahun 1958. Moto Provinsi Maluku adalah “SIWALIMA” yang
berarti milik bersama. Di lambang provinsi tersebut yang berbentuk perisai
bersudut tiga itu terdapat gambar lukisan daun sagu, daun kelapa, mutiara,
pala, cengkih, tombak, gunung, laut, dan perahu. Sagu melambangkan sumber
kehidupan dan makanan pokok daerah Maluku. Kelapa adalah hasil bumi Maluku.
Mutiara merupakan hasil alam khas Maluku. Tombak merupakan lambang dari sikap
ksatria dan gagah berani. Gunung
merupakan simbol kekayaan hasil hutan yang melimpah. Laut dan perahu
adalah simbol persatuan dan kesatuan yang abadi. Jumlah pucuk daun kelapa
adalah 17, melambangkan tanggal 17, jumlah butir mutiara adalah 8, melambangkan
bulan 8 (Agustus), dan jumlah pucuk daun sagu adalah 45 melambangkan tahun 45
(1945). Semua itu melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17
Agustus 1945. Tanggal 19 Agustus adalah
hari jadi provinsi ini. Lalu pada tanggal 4 Oktober 1999, sebagian wilayah provinsi
ini dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara.
Pakaian Adat
Baju Cele berasal dari Ambon, Maluku.
Baju Cele biasa diggunakkan pada saat perayaan adat seperti pelantikan raja,
pesta negeri, dll. Baju Cele dikombinasi dengan kain pelekat yang dinamakan Kain
Salele. Pemakaian sarung ini ada di luar untuk melapisi baju yang ada di
dalamnya. Warna sarung ini juga harus seimbang dan juga serasi. Pakaian ini dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh juga pakai selop. Juga
memakai konde. Konde ini memiliki tusukan yang disebut dengan haspel. Haspel
yang terdapat di pakaian ini biasanya terbuat dari emas atau perak. Baju Cele
juga bermotif kotak-kotak kecil atau garis-garis geometris.
Makanan Khas
Papeda
Papeda atau bubur sagu adalah makanan
khas Maluku yang terbuat dari sagu. Papeda sering disantap dengan kuah kuning
yang berasal dari Ikan Mubara dan Ikan Tongkol dan juga dibumbui kunyit dan
jeruk nipis. Mula-mula, pohon sagu dipotong, lalu bonggolnya diperas hingga
keluar sari pati. Dari sari pati ini kita memperoleh tepung sagu murni yang
bisa kita olah. Tepung sagu ini disimpan dalam alat yang bernama “Tumang”.
Asida
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizubUUERGqELku8-CWwf1RVoDdMlARq-iZLe3otJz-sXNlG2RBDVag1uIjM5jCO2QipgmFxYfn-dNyF-sG6p1fIZ5U9NwwrXMxYGuU-h58uYkIBYJBcBfJDmRun2Bvgd5fELnUgXVkQeU/s400/asida.jpg)
Asida terbuat dari tepung terigu, gula
merah, mentega, dan bubuk kayu manis yang dicampur dengan sedikit kapulaga.
Makanan ini juga dinikmati oleh beberapa negara di Afrika seperti Libia dan
Sudan.
Sambal Pepaya
Sambal ini terbuat dari bahan dasar
yaitu Pepaya yang diolah bersama bawang merah, bawang putih, lengkuas, lada,
garam, dan terasi. Pengolahannya pun lebih mudah
daripada sambal yang lainnya. Ciri khas dari sambal ini memiliki rasa yang
lebih nikmat dan rasanya pun tidak terlalu pedas.
Ikan Asar
Ikan ini gampang ditemui sebagai
jajanan di kota Ambon. Ikan ini lebih enak dimakan dengan nasi dan Colo-colo
(bukan klub bola dari Chile). Galala, Ambon adalah salah satu tempat dimana
kita bisa membeli jajanan ini.
Adat Istiadat
Pukul Sapu Lidi
Pukul
sapu lidi adalah tradisi yang dipertontonkan
setiap tanggal 7 syawal (kalender Hijriyah) di Maluku Tengah. Tradisi ini
bertujuan untuk mengenang keberanian para kapiten dalam perang melawan penjajah
dari Belanda. Peserta duel ini dibagi dalam 2 kelompok yang terdiri dari
masing-masing 15 orang. Para peserta bergantian menyabet tubuh lawannya dengan
lidi Pohon Enau mengikuti alunan musik gendang. Meski banyak darah bercucuran,
tidak ada yang mengaku sakit setelah duel ini. Tradisi duel ini pertama kali
dimainkan oleh para kapiten saat masa penjajahan Belanda. Ukuran lidi tersebut pada pangkal sebesar 0.5 cm dan
bonggolnya selebar 3-5 cm dan yang panjangnya sekitar 1-1.5 m.
Satu Panggil Satu
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat
Kabupaten Seram untuk menyambut dan mengawali bulan suci, Ramadhan. Tradisi ini
sudah menjadi warisan dari leluhur mereka yang kebanyakan beragama Islam. Sejak
hari masih subuh, warga melakukan saling panggil untuk mencicipi makanan dan
minuman yang telah disiapkan di rumah masing-masing.
Tarian Daerah
Tari Cakalele
Tari yang paling terkenal di Maluku
adalah Tari Cakalele atau biasa disebut tari perang. Tari ini biasanya diperagakan oleh para pria dewasa sambil
memegang perisai dan tombak. Sedangkan
wanita dewasa memegang sapu tangan. Beberapa sumber menyatakan tari ini adalah
bentuk penghormatan kepada leluhur mereka yang merupakan pelaut. Para penduduk
asli dapat merasakan kehadiran arwah leluhur mereka saat tari in ditampilkan.
Tari Katreji
Tarian ini adalah tarian percampuran
budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Tarian ini sering
ditampilkan saat acara ramah tamah, pesta perkawinan, upacara adat, dan
hari-hari besar. Di tarian ini adalah tari berpasang-pasangan pria dengan
wanita. Tari ini juga menggambarkan pergaulan anak muda. Tarian ini diiringi
alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar,
dengan pola ritme musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Selain Katreji,
pengaruh barat lainnya yang terkenal adalah Polonaise yang biasanya
dilakukan orang Maluku pada saat pesta perkawinan dan dilakukan setiap anggota
pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta melakukan
gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik tua maupun muda.
Tari Bambu Gila
![](http://4.bp.blogspot.com/-mL4H9B7qqnY/Tcjxn72MQtI/AAAAAAAAA8s/WLm0l_twIj4/s1600/TadisionalMaluku160710.jpg)
Bambu Gila adalah suatu tarian yang berasal dari permainan rakyat Maluku
Tengah. Tarian ini adalah permainan tradisional yang biasanya dipertunjukkan
para pemuda desa pada acara-acara tertentu. Pemain Bambu Gila harus mempunyai
fisik yang cukup kuat karena harus bergerak dengan lincah seseuai arah yang
diminta pawang permainan dengan bambu panjan. Permainan ini hampir punah.
Tari Saureka-Reka
Tari Saureka-Reka adalah
tarian tradisional dari Maluku yang mempertunjukkan kelincahan kaki menginjak
bagian tengah dari empat bilah pelepah pohon Sagu yang dipukul sebagai alunan
musik dalam tarian. Pelepah ini dipukul mulai dari tempo lambat hingga cepat. Tarian ini adalah tarian yang dilakukan dalam penyambutan
para tamu kehormatan pada acara-acara Negeri/Desa di Maluku Tengah.
Tempat Wisata
Pintu Kota
Pintu Kota
terletak di Desa Airlouw, Pulau Ambon. Kita dapat melihat panorama Teluk Ambon
dengan adanya lubang yang berbentuk hampir persegi empat yang ada di kaki batu
karang yang menjorok ke laut. Lubang ini yang kita kenal sebagai Pintu Kota
karena seperti gerbang selamat datang kepada turis-turis yang hendak berwisata
ke Pulau Ambon. Objek wisata ini dapat di capai 30 menit dari Kota Ambon.
Pantai Ngur Sarnadan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4NVYEWJx2cPE65EDj0QNtprfiv8YDtlXrP0sC7vN6AbiUmDDEtI9O2199bjqy2xISUmFKEFQhSk91JS1AvJG7vX6H8yae4fHSHxB1yzjfZc-P14zRqiVMviMksqXLiF6KqqvX_l3eDB4/s400/pantai-ngur-sarnadan.jpg)
Pantai
Ngur Sarnadan (Pantai Pasir Panjang) terletak di Tual, Ibukota Kabupaten Maluku
Tenggara. Pantai ini adalah pantai yang menakjubkan dengan pasir putihnya yang
sangat panjang dan lembut seperti tepung. Mata pasti tidak tahan melihat pantai
ini di siang hari karena memancarkan sinar yang menyilaukan . Orang pasti
tergoda untuk mengambil pasirnya dan membawa pulang. Pantai sepanjang 3 km ini
mempunyai pasir yang sangat halus. Kita menginjak tanpa tenaga pun cetakan
telapak kaki kita kelihatan.
Sekian Tentang Maluku
provinsiindonesiamaluku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment